Desa Wolotopo Timur adalah salah satu desa yang terletak di pinggir Pantai Selatan Kecamatan Ndona-Kabupaten Ende. dimana Desa ini terbangun di atas bukit batu. Jarak tempuh dari Bandara H.H. Aroeboesman, Pelabuhan Laut, dan Ibu Kota Kabupaten Ende ke Kampung Wolotopo adalah 8 Km dalam waktu 30 menit. Dalam perjalanan ke Wolotopo, wisatawan dapat menikmati pemandangan laut lepas pantai selatan yang eksotis. Desa ini juga memiliki daya tarik wisata yang unik baik daya tarik wisata alam seperti view laut dan sunset, pantai berbatu; daya tarik wisata budaya seperti Kampung Adat Wolotopo, Rumah Adat Wolotopo, aktifitas seni dan budaya, serta pola hidup masyarakat tradisional Wolotopo. Daya tarik wisata buatan (minat khusus) yang dapat dinikmati adalah proses ikat dan tenun, trekking, pemanfaatan pekarangan rumah, aktivitas mancing, kuliner lokal, serta spot selfie. Wisatawan pun diajak untuk mengenal lebih dalam tentang budaya Wolotopo melalui seremoni adat. Untuk berbagai atraksi dan aktivitas yang bisa dilakukan di Wolotopo, masyarakat lokal menyediakan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap, merasakan, dan berinteraksi dengan pemilik homestay serta menikmati suguhan kuliner lokal khas Wolotopo. Wolotopo juga sering dijadikan sebagai tempat penelitian bagi para ahli, mahasiswa, pelajar tentang budaya lokal. Sebagai kenang-kenangan dari Kampung Wolotopo, wisatawan dapat membawa oleh-oleh seperti hasil tenun (kain, sarung, selendang), Bengkoang, Pisang Branga, dan kuliner lokal lainnya. Saat ini, Wolotopo dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) "BESU NUSA" WOLOTOPO